berdasarkan hasil dari pengembaraan saya selama ini, begitu pula melihat dari berbagai postingan beliau Muhammad Husni seakan-akan selalu dinanti kehadirannya memberikan informasi ' serta banyak orang yang bercerita tentang dia dan keluarganya, inilah munkin yang dimaksud Orang sukses, tapi kesuksesannya itu ada dibalik istri yang setia menemaninya,
Sedikit kutipan tentang Apa kesuksesan ?
Pernahkah Anda terpikir ketika
melihat seseorang laki-laki yang sudah berkeluarga sukses dikarenakan
dukungan siapa? Apakah karena hanya memiliki kecerdasan dan ketrampilan
saja? Atau karena sudah memiliki bakat turunan dari orangtua yang memang
sukses tujuh turunan? Atau karena ada koneksi dari orang-orang sukses
semata? Atau karena kecerdikannya dalam melobi setiap kesuksesan
sehingga kesuksesan itu menghampirinya?
Banyak persepsi yang berkembang di masyarakat modern saat ini, bahwa
kesuksesan seseorang bergantung hanya pada kemampuan atau kapabilitas
orang tersebut. Seperti kesuksesan seorang suami hanya bergantung pada
kesigapan dan keterampilan suami di dalam menyiasati kepentingan
pekerjaannya.Allah telah berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 31
نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
‘…Kami-lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada mu…’
Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa sesungguhnya peran masing-masing
hanyalah sebagai pelaksana harian, dimana kehendak serta penentuan
berada ditangan Allah semata. Sehingga tidak ada hak bagi masing-masing
untuk mengklaim sebagai penentu bagi keberpihakan serta kebutuhan
masing-masing. Suami Istri merupakan tim yang seharusnya berlaku kompak
dan sudah semestinya mereka bersinergi dalam menjalani segala aspek
dalam kehidupan ini.
Seorang suami dapat dikatakan sukses jika ia telah memenuhi tiga anasir berikut ini :- Jika telah mampu melakukan fungsinya sebagai kepala rumah tangga, yaitu sebagai pemimpin dalam rumah tangga.
- Bila suami berhasil membimbing istri mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
- Mampu mengantarkan anak keturunannya menjalankan fungsi kehidupan mereka di muka bumi ini, sesuai dengan aturan yang telah digariskan oleh Allah.
- Berhasil menjadi fungsi kontrol bagi suami untuk tetap berada di jalur-Nya.
- Melahirkan dan membina generasi sesudahnya sesuai dengan aturan maupun petunjuk Allah.
- Berhasil mengendalikan fungsi dirinya dan meluruskan gerak langkahnya demi menjaga sunatullah yang telah ditetapkan.
وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ
اللّٰـهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ
لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوا۟ ۖ
وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ
وَسْـَٔلُوا۟ اللّٰـهَ مِن فَضْلِهِۦٓ ۗ إِنَّ
اللّٰـهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain.(karena) bagi
orang laki2 ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para
wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah
kepada Allah sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui segala sesuatu” (QS.An-Nisa: 32)
Dengan menyadari fungsi masing-masing diharapkan muncul kerjasama
yang positif, dimana hasilnya akan mereka nikmati secara bersama-sama,
juga terwariskan kepada generasi berikutnya.Istri sebagai motivator
Seharusnya seorang istri memberi motivasi yang besar bagi
terlaksananya kesuksesan suami. Istri menjadi penyejuk hati seorang
suami di kala suami sedang dirundung masalah. Coba saja ketika
suami-suami Anda pulang mencari nafkah buat menghidupi keluarga. Mereka
terlihat lelah, lesu raut muka terlihat kusam apalagi kalau di
pekerjaanya ada masalah. Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang
istri saat melihat suami dalam kondisi tersebut? Banyak yang kita bisa
lakukan untuk mengobati rasa lelah lesu dan lain-lain yang sedang
dirasakan oleh suami anda. Saya percaya bahwa anda bisa mengatasi
masalah tersebut. Para istri dan calon istri tidak ada salahnya kita
suguhkan secangkir kopi atau apa sajalah minuman yang mereka suka dan
ciptakan suasana yang tenang dan nyaman. Berikanlah waktu untuk suami
anda berdiam sejenak mungkin mereka sedang menenangkan hati, pikiran
atau merelaksasikan tubuhnya, baru beberapa menit kemudian kita tanya
apa yang terjadi pada hari ini. Kita bisa menanyakan bagaimana
pekerjaannya hari ini. Apa ada masalah atau tidak?
Tidak ada salahnya sambil menanyakan hal tersebut kita lakukan
pijitan ringan di pundaknya. Itu akan memberi hal positif walaupun
tindakan kita tidak seberapa tapi perhatian kita sangat berpengaruh
besar bagi mereka.
Begitulah peran seorang istri yang terus memberikan support positip
kepada suaminya, menikmati setiap ujian dan cobaan yang dialami sang
suami dan memberikan solusi-solusi terbaik dalam perjalanan perjuangan
kehidupannya. Tidak menciptakan kelompok suami-suami takut istri, atau
menjadikan suami-suami yang menyeleweng, atau menjadikan dirinya
bayang-bayang bagi suaminya dalam berperan di tugasnya sehingga para
anggota atau pegawai lebih takut pada istri atasannya ketimbang
atasannya sendiri. Ada pepatah mengatakan bila ingin menguasai suami,
jadilah budaknya. Tapi pepatah ini sifatnya netral, bila untuk keburukan
hasilnyapun keburukan, dan bila untuk kebaikan maka hasilnyapun
kebaikan.
Apabila seorang suami meninggalkan rumah dengan tujuan untuk mencari
nafkah bagi keluarganya, maka untuk kebutuhan itu pasti dicukupkan oleh
Allah. Artinya setiap langkah suami yang disertai do’a istrinya akan
menjadikan rezeki yang didapatkan oleh suami menjadi lebih ‘berkah’.
Peran do’a istri adalah ketentuan rezeki (istri dan anak-anak) yang
Allah titipkan melalui usaha suami akan memudahkan bagi suami untuk
mendapatkannya dan menjadi berkah.
Wahai para istri-istri marilah kita berdo’a pada Allah ketika suami
berangkat bekerja, setelah selesai urusan rumah tangga, pada waktu
dhuha, ambillah air wudhu, bentangkan sajadah dan shalatlah, angkat
kedua tangan kecil kita dan mulai berdo’a :
“Ya Allah ya Rabbi, Engkau adalah Dzat Yang Maha Memberi, maka
berikanlah kepada suamiku kelapangan atas rezekinya. Jika letaknya masih
jauh, maka dekatkanlah yang Rabb, jika masih berada di atas langit,
maka segeralah turunkan untuknya. Dan jika masih tertahan di dasar bumi,
sungguh hanya Engkau yang Maha Mampu untuk segera mengeluarkannya untuk
suamiku. Hanya kepada Engkau kami memohon rezeki. Hanya Engkau yang
Maha Memberi rezeki tanpa mengharap imbalan. Karena keagungan-Mu
meliputi alam semesta dan isinya.
Duhai Allah kami bersaksi bahwa tiada Illah selain Engkau, tiada
berhak kami menyembah selain kepada Engkau dan tiada pernah kami
menyembah selain Engkau, kami hanya meminta kepada Engkau, maka
kabulkanlah permintaanku ini, ya Rabb. Dan aku percaya hanya Engkaulah
sebaik-baik pemberi dan zat yang maha menerima keluhan serta permohonan
hambamu, amin”
Seorang istri memiliki kesempatan berpartisipasi dalam setiap
hembusan nafasnya. Banyak pihak yang telah menbuktikan betapa dasyatnya
do’a yang mengalir dari sanubari istri yang ditujukan untuk suami dan
anak-anaknya. Seorang Napoleon Bonaparte harus mengakui secara jantan
atas peran istrinya dalam meraih kesuksesan dirinya. Jauh sebelum itu
peranan Sayyidah Khadijah Radhiyallahu ‘Anha sebagai istri nabi
sepanjang masa terukir jelas dalam sejarah kenabian. Oleh sebab itu,
manfaatkanlah kelebihan yang kalian miliki ini, wahai para istri. Sebab,
para suami sangat membutuhkan do’a kalian, demi kesuksesan tugas mereka
dalam menjalankan amanah Allah sebagai kepala rumah tangga.
Tentu saja masih banyak peran istri yang belum kita sebutkan di sini.
Namun mudah-mudahan tulisan singkat ini memberikan pencerahan bahwa
suami istri masing-masing memiliki peran yang tidak bisa diabaikan. Maka
kesuksesan yang diraih oleh sang suami tiada lain adalah kesuksesan
sang istri sebab “di balik kesuksesan suami ada istri di dalamnya”
sumber : Rusman
berdasarkan hasil dari pengembaraan saya selama ini, begitu pula melihat dari berbagai postingan beliau Muhammad Husni seakan-akan selalu dinanti kehadirannya memberikan informasi ' serta banyak orang yang bercerita tentang dia dan keluarganya, inilah munkin yang dimaksud Orang sukses, tapi kesuksesannya itu ada dibalik istri yang setia menemaninya,
Sedikit kutipan tentang Apa kesuksesan ?
Pernahkah Anda terpikir ketika
melihat seseorang laki-laki yang sudah berkeluarga sukses dikarenakan
dukungan siapa? Apakah karena hanya memiliki kecerdasan dan ketrampilan
saja? Atau karena sudah memiliki bakat turunan dari orangtua yang memang
sukses tujuh turunan? Atau karena ada koneksi dari orang-orang sukses
semata? Atau karena kecerdikannya dalam melobi setiap kesuksesan
sehingga kesuksesan itu menghampirinya?
Banyak persepsi yang berkembang di masyarakat modern saat ini, bahwa
kesuksesan seseorang bergantung hanya pada kemampuan atau kapabilitas
orang tersebut. Seperti kesuksesan seorang suami hanya bergantung pada
kesigapan dan keterampilan suami di dalam menyiasati kepentingan
pekerjaannya.Allah telah berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 31
نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
‘…Kami-lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada mu…’
Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa sesungguhnya peran masing-masing
hanyalah sebagai pelaksana harian, dimana kehendak serta penentuan
berada ditangan Allah semata. Sehingga tidak ada hak bagi masing-masing
untuk mengklaim sebagai penentu bagi keberpihakan serta kebutuhan
masing-masing. Suami Istri merupakan tim yang seharusnya berlaku kompak
dan sudah semestinya mereka bersinergi dalam menjalani segala aspek
dalam kehidupan ini.
Seorang suami dapat dikatakan sukses jika ia telah memenuhi tiga anasir berikut ini :- Jika telah mampu melakukan fungsinya sebagai kepala rumah tangga, yaitu sebagai pemimpin dalam rumah tangga.
- Bila suami berhasil membimbing istri mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
- Mampu mengantarkan anak keturunannya menjalankan fungsi kehidupan mereka di muka bumi ini, sesuai dengan aturan yang telah digariskan oleh Allah.
- Berhasil menjadi fungsi kontrol bagi suami untuk tetap berada di jalur-Nya.
- Melahirkan dan membina generasi sesudahnya sesuai dengan aturan maupun petunjuk Allah.
- Berhasil mengendalikan fungsi dirinya dan meluruskan gerak langkahnya demi menjaga sunatullah yang telah ditetapkan.
وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ
اللّٰـهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ
لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوا۟ ۖ
وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ
وَسْـَٔلُوا۟ اللّٰـهَ مِن فَضْلِهِۦٓ ۗ إِنَّ
اللّٰـهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain.(karena) bagi
orang laki2 ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para
wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah
kepada Allah sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui segala sesuatu” (QS.An-Nisa: 32)
Dengan menyadari fungsi masing-masing diharapkan muncul kerjasama
yang positif, dimana hasilnya akan mereka nikmati secara bersama-sama,
juga terwariskan kepada generasi berikutnya.Istri sebagai motivator
Seharusnya seorang istri memberi motivasi yang besar bagi
terlaksananya kesuksesan suami. Istri menjadi penyejuk hati seorang
suami di kala suami sedang dirundung masalah. Coba saja ketika
suami-suami Anda pulang mencari nafkah buat menghidupi keluarga. Mereka
terlihat lelah, lesu raut muka terlihat kusam apalagi kalau di
pekerjaanya ada masalah. Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang
istri saat melihat suami dalam kondisi tersebut? Banyak yang kita bisa
lakukan untuk mengobati rasa lelah lesu dan lain-lain yang sedang
dirasakan oleh suami anda. Saya percaya bahwa anda bisa mengatasi
masalah tersebut. Para istri dan calon istri tidak ada salahnya kita
suguhkan secangkir kopi atau apa sajalah minuman yang mereka suka dan
ciptakan suasana yang tenang dan nyaman. Berikanlah waktu untuk suami
anda berdiam sejenak mungkin mereka sedang menenangkan hati, pikiran
atau merelaksasikan tubuhnya, baru beberapa menit kemudian kita tanya
apa yang terjadi pada hari ini. Kita bisa menanyakan bagaimana
pekerjaannya hari ini. Apa ada masalah atau tidak?
Tidak ada salahnya sambil menanyakan hal tersebut kita lakukan
pijitan ringan di pundaknya. Itu akan memberi hal positif walaupun
tindakan kita tidak seberapa tapi perhatian kita sangat berpengaruh
besar bagi mereka.
Begitulah peran seorang istri yang terus memberikan support positip
kepada suaminya, menikmati setiap ujian dan cobaan yang dialami sang
suami dan memberikan solusi-solusi terbaik dalam perjalanan perjuangan
kehidupannya. Tidak menciptakan kelompok suami-suami takut istri, atau
menjadikan suami-suami yang menyeleweng, atau menjadikan dirinya
bayang-bayang bagi suaminya dalam berperan di tugasnya sehingga para
anggota atau pegawai lebih takut pada istri atasannya ketimbang
atasannya sendiri. Ada pepatah mengatakan bila ingin menguasai suami,
jadilah budaknya. Tapi pepatah ini sifatnya netral, bila untuk keburukan
hasilnyapun keburukan, dan bila untuk kebaikan maka hasilnyapun
kebaikan.
Apabila seorang suami meninggalkan rumah dengan tujuan untuk mencari
nafkah bagi keluarganya, maka untuk kebutuhan itu pasti dicukupkan oleh
Allah. Artinya setiap langkah suami yang disertai do’a istrinya akan
menjadikan rezeki yang didapatkan oleh suami menjadi lebih ‘berkah’.
Peran do’a istri adalah ketentuan rezeki (istri dan anak-anak) yang
Allah titipkan melalui usaha suami akan memudahkan bagi suami untuk
mendapatkannya dan menjadi berkah.
Wahai para istri-istri marilah kita berdo’a pada Allah ketika suami
berangkat bekerja, setelah selesai urusan rumah tangga, pada waktu
dhuha, ambillah air wudhu, bentangkan sajadah dan shalatlah, angkat
kedua tangan kecil kita dan mulai berdo’a :
“Ya Allah ya Rabbi, Engkau adalah Dzat Yang Maha Memberi, maka
berikanlah kepada suamiku kelapangan atas rezekinya. Jika letaknya masih
jauh, maka dekatkanlah yang Rabb, jika masih berada di atas langit,
maka segeralah turunkan untuknya. Dan jika masih tertahan di dasar bumi,
sungguh hanya Engkau yang Maha Mampu untuk segera mengeluarkannya untuk
suamiku. Hanya kepada Engkau kami memohon rezeki. Hanya Engkau yang
Maha Memberi rezeki tanpa mengharap imbalan. Karena keagungan-Mu
meliputi alam semesta dan isinya.
Duhai Allah kami bersaksi bahwa tiada Illah selain Engkau, tiada
berhak kami menyembah selain kepada Engkau dan tiada pernah kami
menyembah selain Engkau, kami hanya meminta kepada Engkau, maka
kabulkanlah permintaanku ini, ya Rabb. Dan aku percaya hanya Engkaulah
sebaik-baik pemberi dan zat yang maha menerima keluhan serta permohonan
hambamu, amin”
Seorang istri memiliki kesempatan berpartisipasi dalam setiap
hembusan nafasnya. Banyak pihak yang telah menbuktikan betapa dasyatnya
do’a yang mengalir dari sanubari istri yang ditujukan untuk suami dan
anak-anaknya. Seorang Napoleon Bonaparte harus mengakui secara jantan
atas peran istrinya dalam meraih kesuksesan dirinya. Jauh sebelum itu
peranan Sayyidah Khadijah Radhiyallahu ‘Anha sebagai istri nabi
sepanjang masa terukir jelas dalam sejarah kenabian. Oleh sebab itu,
manfaatkanlah kelebihan yang kalian miliki ini, wahai para istri. Sebab,
para suami sangat membutuhkan do’a kalian, demi kesuksesan tugas mereka
dalam menjalankan amanah Allah sebagai kepala rumah tangga.
Tentu saja masih banyak peran istri yang belum kita sebutkan di sini.
Namun mudah-mudahan tulisan singkat ini memberikan pencerahan bahwa
suami istri masing-masing memiliki peran yang tidak bisa diabaikan. Maka
kesuksesan yang diraih oleh sang suami tiada lain adalah kesuksesan
sang istri sebab “di balik kesuksesan suami ada istri di dalamnya”
sumber : Rusman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar